Berita Hawzah – Konferensi Sirah Nabi (saww) diselenggarakan di kota Attock, Pakistan, dengan dihadiri oleh sejumlah ulama terkemuka, tokoh agama dan sosial, serta para pejabat lokal. Dalam acara tersebut, Hujjatul Islam wal Muslimin Arif Husain Wahidi, Wakil Ketua Dewan Ulama Syiah Pusat Pakistan dan anggota Dewan Solidaritas Nasional Pakistan, menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas di tengah umat Islam.
“Persatuan umat Islam adalah warisan berharga dari Nabi Agung (saww) dan merupakan kunci kelestarian, kemuliaan, dan kejayaan Islam. Setiap langkah menuju kebersamaan dan harmoni antar umat adalah ibadah ilahi dan pengabdian besar bagi agama dan tanah air.”
Beliau menambahkan bahwa Rasulullah (saww) diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana firman Allah: “Rahmatan lil ‘alamin.” Sebagai umat beliau dan pengikut Nabi penutup (saww), umat Muhammad adalah umat terbaik dan terakhir, yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai “umat yang satu” dan dicintai serta dipilih oleh Tuhan.
Ulama terkemuka Pakistan ini menegaskan bahwa setiap kali seorang Muslim mengucapkan kalimat tauhid “La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah,” ia sejatinya memperbarui janji kepada Nabi (saww) untuk tetap teguh di jalan risalah dan tujuan suci beliau. Janji ini mengikat kita untuk menjauhi fitnah, permusuhan, dan perpecahan, serta menyebarkan kasih sayang, persaudaraan, dan persatuan di tengah masyarakat Islam.
Beliau memperingatkan bahwa mereka yang menyulut perpecahan, mengkafirkan sesama, dan menyebarkan kebencian di antara umat Islam, tidak hanya berdosa secara agama, tetapi juga melanggar konstitusi Pakistan dan harus bertanggung jawab secara hukum. Sebaliknya, mereka yang berjuang demi persatuan umat Islam sejatinya sedang menapaki jalan ibadah, dan usaha mereka memperkuat Islam, menyatukan umat, serta memperkokoh negara.
Dalam bagian lain pidatonya, beliau menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antarmazhab Islam, karena Islam adalah agama yang menyerukan persaudaraan, saling pengertian, dan hidup berdampingan. Beliau menyerukan agar umat Islam berfokus pada kesamaan dan menjauhi fanatisme serta perpecahan, demi membangun masyarakat yang bersatu, damai, dan maju.
“Persatuan umat Islam bukan sekadar slogan sesaat, melainkan kebutuhan agama, moral, dan nasional.”
Di akhir pidatonya, Hujjatul Islam Wahidi menyatakan bahwa bendera persatuan, kasih sayang, dan kebersamaan selalu kami junjung tinggi, dan dengan dukungan para ulama dari berbagai mazhab Islam, kami telah berperan aktif dan nyata dalam menyebarkan perdamaian, cinta, dan ketenangan sosial. Tujuan akhir dari semua upaya ini adalah ridha Ilahi dan terwujudnya masyarakat yang dipenuhi dengan keadilan, persaudaraan, dan spiritualitas.
Your Comment